Senin, 28 Mei 2012

what i feel


immortal mellow
by: adhitia sofyan


Secretly I’ve been in love with you
From the dawn of the days where the vampire roams
But you just couldn’t see it
I won’t appear on your mirror

And every morning when I come home
To get away from the light that can send me to hell
Even though I was hiding
I’m still on the run with those sinners

And everyday in these thousand years
I’ve waited and waited
For one of these days I can see the light
And finally see / feel you

So I’m sitting here singing immortal mellow
For it’s night slowly turns into life
I’m watching you singing immortal mellow
While I stand by your window tonight

When day turns to night everything will fall
Into places where mortals and sinners collide
I would tell you a story
Of how would a man gets / got his freedom

But still in the end everything still falls
Every time that day comes to blinded the earth
I was thinking of staying
Just lay on the grass till its over

I want to touch you in bright of the day light
Where you say to my face that my spell’s finally broken
Lets see what they run after forever’s fall
In this underworld

lagi seneng bgt sama lagu ini.
this is what i feel :)

tidak terdefinisi

kadang untuk melakukan sesuatu. kita dihadapi dengan berbagai perasaan. salah satunya takut. ketika semuanya membaur jadi salah satu hegemoni, tentunya dampaknya semakin nyata. buruk atau tidaknya, tergantung kita bukan?

mungkin 'the story ends' itu sangat tidak masuk diakal. karena kisah tidak pernah berhenti. ya seperti circle. dia berputar-putar.

saat sudah ingin mencapai titik akhir, kadang manusia dihadapi dlm berbagai sugesti, dan paradigma pribadi masing-masing dan lingkungan.

when night fall, can you described what do you feel?
among this line. never back easily.

tapi balik ke kata-kata salah seorang sahabat saya.
tidak ada belajar yang sia-sia.

tapi ini tidak berlaku untuk perasaa ya.
ada saja yang sia-sia.
sesuai paradigma saya, mencintai seseorang itu bukan bagaimana dia terlihat cool.
tapi nyaman atau tidaknya perasaan kita.

yah itu sih hal yg baru saja saya dapatkan.
ketika org yang anda cintai tidak ada disaat anda sedih.
dan ketika orang lain yg gaze nya was long overdue tetap ada bersama anda.
bisa dibilang seperti kakak.
anyway, my hands getting warm.
thats it.
perlahan-lahan nervous itu hilang :)

makasih hari ini :)

Minggu, 20 Mei 2012

Diam

Mungkin ranting itu kokoh disaat hujan. Tapi ranting pernah mengisyaratkan bilamana daun mulai gugur dari pohonnya. Jatuh, dan mati. Samar dalam tiap-tiap jendela yang mungkin saja tak kelihatan. Dia dan mereka. Kadang bosan dengan bayangan-bayangan sama. Sesaat daun mungkin tampak tetap kokoh. Melihat, atau hanya bisa merasakan.

Seandainya dia bisa berkata. Mungkin dia akan berkata, kalau dia tidak bisa berbicara lama-lama menggunakan mata, atau hati. Dimana sisa pembakaran lelayang saja tak cukup untuk menggambarkan perasaannya. Bertepi, tapi tanpa batas.

Sebenarnya mereka sama, tapi jarak dinding ringkih itu masih saja menghalangi dedaunan hijau yang ada dipelupuk mata. Dalam diam, daun hanya bisa menyambut ramah tamahnya tanah yang senantiasa menggenggamnya. Atau mungkin saja daun sulit untuk merasakan bagaimana ranting selalu menjaganya?
atau ketika ranting malah tetap melihat sisi lain dari waktu untuk perindu-perindu yang betah dilaut?

Semakin lama, semakin habis. Nyinyir dalam kesendirian ranting yang hanya bisa diam. Betah oleh jawaban kosong tanpa syarat.